Selasa, 18 Januari 2011

Puisi 3


Waktu
Catatan Pena Kiswanda

Kau bersama-Nya
Saat ku belum tercipta
Kau bersamaku dalam konsepsi
saat ku sebagai embrio
Sebagai nutfah
Sebagai mudghoh
Sebagai ‘alaqoh

Kau bersamaku
9 bulan dalam rahim ibuku
bersamaku saatku terlahir
saat ku balita
saatku merangkak
Anak-anak, dewasa, tua

Kau bersamaku saatku beristeri
kau tetap setia bersamaku saatku berputera 2
kau tetap setia mendampingiku
hingga  aku dititik saatku berakhir

Maha besar Engkau
Kau cipta ia sebagai sumpah kehidupan sia-sia
kecuali bagi mereka
Allahu akbar

Chi are miss, 14 Januari 2011
Waktu 04:44 Wib

Selasa, 04 Januari 2011

Puisi 2


HUBUDDUNYA
bunga pena: KISWANDA

Tatkala senyum tak lagi terlempar
tuk anak yatim dan fakir miskin
manusia tak mampu lagi mengukir
kebajikan kebijakan di atas batu karang,
tak mampu lagi memahatkan kekejian
di atas air dalam tempayan
tak kuasa lagi melebarkan sayapnya
keseluruh tepian bumi
hidup bukan sebuah harapan lagi
malah harapan bagai gelapnya malam
dan kedengkian sudah merajalela
sementara hidup mulia bukan suatu dambaan lagi
kini, ungkapan jihad tinggal sebuah bingkai
sementara volum nya terbawa ombak laut kidul
ketika JW Marriott dipecahkan pentul mainan anak-anak
sementara nun jauh di Irak sana sebuah peradaban
luluh lantah dilalap dendam kesumat tujuh turunan
kini, hukum kian jadi barang loak-kan
malah lebih dari itu tinggal rongsokan belaka
di rak lain, tercecer pinsil tumpul punya rakyat
mengungkap lilitan kebenaran, tak peduli
sementara dzalimnya tinta mas penjabat 
dan wakil rakyat mengukir kedustaan 
ketika anak-anak jebolan tingkat SMU 
boleh jadi penguasa dan lulusan terdakwapun 
siap jadi pemimpin negara

saat itulah
hidup bukan lagi kasih
melainkan
murka
Tuhan

Rajadatu, 8 Agustus 2003