HUBUDDUNYA
bunga pena: KISWANDA
Tatkala senyum tak lagi terlempar
tuk anak yatim dan fakir miskin
manusia tak mampu lagi mengukir
kebajikan kebijakan di atas batu karang,
tak mampu lagi memahatkan kekejian
di atas air dalam tempayan
tak kuasa lagi melebarkan sayapnya
keseluruh tepian bumi
hidup bukan sebuah harapan lagi
malah harapan bagai gelapnya malam
dan kedengkian sudah merajalela
sementara hidup mulia bukan suatu dambaan lagi
kini, ungkapan jihad tinggal sebuah bingkai
sementara volum nya terbawa ombak laut kidul
ketika JW Marriott dipecahkan pentul mainan anak-anak
sementara nun jauh di Irak sana sebuah peradaban
luluh lantah dilalap dendam kesumat tujuh turunan
kini, hukum kian jadi barang loak-kan
malah lebih dari itu tinggal rongsokan belaka
di rak lain, tercecer pinsil tumpul punya rakyat
mengungkap lilitan kebenaran, tak peduli
sementara dzalimnya tinta mas penjabat
dan wakil rakyat mengukir kedustaan
ketika anak-anak jebolan tingkat SMU
boleh jadi penguasa dan lulusan terdakwapun
siap jadi pemimpin negara
saat itulah
hidup bukan lagi kasih
melainkan
murka
Tuhan
Rajadatu, 8 Agustus 2003
Tidak ada komentar:
Posting Komentar